Sunday, October 15, 2017

Potret Pembangunan Tugu Landmark Bromo Tengger Sumeru

Image result for polemik pembangunan tugu lautan pasir
Tugu yang diprotes komunitas sahabat bromo
Belakangan telah menjadi tren bagi netizen untuk mengkritik pembangunan landmark yang ada di lautan pasir Taman Nasional Bromo Tengger Sumeru. Berkaitan dengan itu, saya ingin menyampaikan beberapa pendapat saya yang berbeda mengenai pembangunan landmark tersebut.

Image result for polemik pembangunan tugu lautan pasir
Tugu yang diprotes komunitas sahabat bromo
Taman Nasional Bromo Tengger Sumeru selain difungsikan sebagai area konservasi yang dilindungi juga sebagai pariwisata. Stakeholder yang berperan dalam pengelolaannya adalah UPT Balai TNBTS dibawah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dan Kementerian Pariwisata juga sangat berperan dalam penentuan kebijakan. Dalam pengelolaan Taman Nasional sangat perlu mengkaji lebih dalam mengenai pengembangan yang akan dilakukan baik bersifat fisik maupun non fisik, tentunya pengembangan tersebut telah mempertimbangkan dampak positif dan negatifnya.
Baru- baru ini telah terjadi pembangunan yang menjadi kontroversial di kalangan akademisi dan praktisi pariwisata. Hal tersebut tidak lain adalah pembangunan Tugu besar  di lautan pasir yang menjadi Landmark Taman Nasional Bromo Tengger Sumeru. Pembangunan ini selain merusak kearifan lokal tentang struktur alam lautan pasir, juga merusak estetika landskap yang menjadikan alam sebagai obyek utamanya. Pembangunan-pembangunan yang bersifat fisik perlu dikaji lebih dalam terutama mengenai dampak lingkungan dan aspek estetika landskap.
Dalam pandangan saya tidak sepenuhnya Pihak Balai Taman Nasional Salah dalam membangun, tentunya mereka telah memiliki argumen dan alasan yang kuat mengapa pembangunan itu dilakukan. Namun, apakah mereka memiliki argumen yang kuat dan ilmiah? Hal inilah yang perlu di klarifikasi lebih lanjut kepada pihak yang berwewenang. 
Taman Nasional Bromo Tengger Sumeru merupakan salah satu dari sepuluh program prioritas pemerintah untuk pengembangan pariwisata. Jadi, pembangunan tugu besar di lautan pasir Bromo pastilah sudah dikaji mendalam, mungkin hanya persoalan peletakan tempatnya yang kurang tepat dan sangat mengganggu estetika landskap. Hal seperti inilah yang perlu didiskusikan dan duduk bersama dengan stakeholder pariwisata yang terlibat supaya tidak menimbulkan salah dalam menentukan kebijakan.
Pembangunan Tugu pada lautan pasir Bromo sangat erat kaitannya dengan wisata massal yang sedang tren saat ini yaitu hanya untuk sekedar selfie kemudian mempublikasikan pada sosial media bahwa orang tersebut pernah mengunjunginya. Dalam bisnis pariwisata hal seperti ini sah-sah saja dilakukan karena pihak pengelola menangkap pasar wisatawan yang tergolong menjanjikan. Hal yang menjadi persoalan adalah Bromo bukanlah tujuan wisata massal, bahkan Bromo merupakan kawasan konservasi. Apakah perlu mendatangkan wisatawan massal ke destinasi ini? Atau adakah hubungan dengan Target Kunjungan wisatawan yang diprogramkan pemerintah? Sebagai orang yang peduli terhadap pariwisata indonesia mulailah dengan pertanyaan-pertanyaan yang membuat kita terus berpikir dan menarik untuk mempelajarinya. Berkaitan dengan hal ini, Pihak Balai Taman Nasional Bromo Tengger Sumeru sebaiknya mengkaji ulang dengan apa yang telah dilakukannya supaya dapat meredam kemarahan para praktisi dan akademi pariwisata. Selain itu, dapat mengklarifikasi lebih lanjut alasan yang dapat diterima oleh masyarakat luas khususnya praktisi dan akademisi pariwisata.

No comments:

Post a Comment

PENTINGNYA PENDIDIKAN ISLAM

PENTINGNYA PENDIDIKAN ISLAM   Pendidikan merupakan sistem dan cara meningkatkan kualitas hidup manusia dalam meningkatkan segala aspek k...