Thursday, February 26, 2015

secuil mimpi yang tercapai (Gunung Ijen)


Berawal dari kegiatan dan aktifitas KKN yang membuatku pusing dan stres sehingga rasa inginku untuk keluar dari rutinitas, itulah yang membuatku termotivasi untuk melakukan perjalanan sendirian ala backpakeran.
Pagi yang cerah dengan senyum mentari seakan- akan menyambutku untuk menemani perjalanan menuju kawah ijen yang berada di banyuwangi. Kawah ijen merupakan danau kawah yang bersifat asam yang berada di puncak gunung ijen dengan ketinggian 2368 mdpl dengan kedalaman 200 m dan luas 5466 hektar, kawah ijen berada di Taman Wisata Ijen, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur. Selain kawah, di sekitar belerang yang mengalir juga terdapat blue fire yang konon katanya cuma ada 2 didunia salah satunya di indonesia.
Sebuah pengalaman dari suatu perjalanan dan waktu demi waktu yang kulewati selalu kuperhatikan dan kupelajari. Semua perasaan muncul seketika, sedih, senang, galau dan tak karuan selalu menyelimuti dalam setiap langkah. Pada malam hari itu adalah malam tahun baru yang sangat berkesan dan mungkin tak terlupakan. Ketika waktu menunjukan pukul 00.00 WIB suara petasan dan kembang api yang menghiasi malam itu seperti bintang yang bertebaran dilangit sehingga membuat semua orang yang berada di pos poltuding tepatnya di lapangan bumi perkemahan menikmatinya dan tak terasa 2 jam sudah berada di pos poltuding. Sekitar pukul 02.00 aku bersiap berjalanan menuju kawah ijen yang konon katanya sangat menarik. Setelah mempersiapkan semuanya mulailah kaki melangkah menuju kawah ijen. Perjalanan kurang lebih 2 jam, dalam setiap langkah kudaki rasa capek hilang karena motivasiku yang ingin melihat indahnya kawah ijen dan pemandangan disekitaran gunung ijen.
Aku berhenti sejenak dalam perjalanan melihat jalur pendakian yang ramai dengan wisatawan, ratusan bahkan ribuan orang yang mendaki gunung ijen sehingga tidak lagi memperhatikan aspek lingkungan akan keasrian gunung tersebut. Rasa senang karena sangat ramai wisatawan sehingga banyak teman berjalan, namun rasa sedih itu juga muncul ketika ramainya pengunjung berdampak terhadap lingkungan di sekitar kawasan tersebut. Aku hanya beranggapan ini hanya tahun baru saja dapat seramai ini, mudahan – mudahan pengelola selalu dapat menjaga dan melestarikan kawasan wisata ini sehingga dapat dinikmati secara berkelanjutan. kemudian melanjutkan perjalanan bersama ratusan pendaki lainya.
Kaki ini berhenti sesaat sampainya di puncak gunung ijen, terlihat birunya kawah dan pemandangan pegunungan luas yang sangat indah, dalam hatiku berkata inilah secuil mimpiku yang telah tercapai di puncak gunung ijen dan masih banyak mimpi – mimpi lain yang belum tercapai.
Setelah menikmati indahnya alam di gunung ijen kaki pun melangkah untuk turun. Dalam perjalanan terlihat sosok dengan badan setengah baya dan berjalan cepat dengan membawa belerang yang dipikul dipundaknya. Beliau adalah masyarakat sekitar yang bekerja menambang belerang. Berat belerang yang mereka bawa rata-rata seberat 70 kg. Selain memikul belerang mereka juga membuat suvenir yang mereka cetak dari belerang yang cair kemudian di jual untuk wisatawan. Jadi bagi wisatawan yang berkunjung alangkah baiknya jika membeli souvenir tersebut untuk menambah pendapatan mereka. Setiap hari mereka selalu memikul belerang untuk ditimbang di pos dan dibawa ke truk –truk yang sudah parkir untuk membawa belerang tersebut.
Setelah melewati kurang lebih satu setengah jam, sampailah di pos poltuding dimana pos pertama pendakian gunung ijen. Banyak teman – teman baru saya jumpai disana, bercerita dan bertukar pengalaman dengan orang baru membuatku lebih bisa menghargai sesama dan sadar akan kekuasaan tuhan yang sangat luar biasa.
 

warga masyarakat memikul beler




No comments:

Post a Comment

PENTINGNYA PENDIDIKAN ISLAM

PENTINGNYA PENDIDIKAN ISLAM   Pendidikan merupakan sistem dan cara meningkatkan kualitas hidup manusia dalam meningkatkan segala aspek k...